Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, “Sesiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Syurga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah sebuah rumah Allah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenangan (sakinah) turun kepada mereka, rahmat Allah meliputi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat yang berada di sisi-Nya.” (Hadis Riwayat Muslim, 13/212, no. 4867)
__________________________________________________________________________________

| Nawawi | Aqeedah | Fiqh | Anti Syirik | Galeri Buku | Galeri MP3 | Bio-Pure |
__________________________________________________________________________________

Monday, December 16, 2013

831 - Akhlak Bertamu Ke Baitullah

Akhlak Bertamu Ke Baitullah


Judul: Akhlak Bertamu Ke Baitullah | Judul Asal (‘Arab): Dikeluarkan dari kitab: Sholaatul Mu’min Mafhuumun wa Fadhaa’ilu wa Aadaabun wa Anwaa’un wa Ahkaamun wa Kaifiyyatun fii Dhau’il Kitaabi was Sunnah | Penulis: Syaikh Dr. Sa’id B. ‘Ali B. Wahf Al-Qahthani hafidzahullah | Penerbit: Pustaka Ibnu ‘Umar | Berat: 250g | Muka Surat: 188m/s. [Hak cipta Atsar Enterprise, www.atsar.ilmusunnah.com]

Sinopsis: Fungsi Masjid bagi masyarakat kaum muslimin amat-lah besar. Masjid merupakan sebuah institusi utama yang memiliki peranan besar dalam mendidik masyarakat menjadi insan-insan yang soleh dan bertaqwa. Masjid berperanan membentuk perpaduan, menyuntik ilmu-ilmu yang benar, tempat mengingat Allah, dan tempat yang wajib dikunjungi bagi setiap muslimin lima kali sehari menunaikan solat-solat fardhu secara berjama’ah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّمَا بُنِيَتْ الْمَسَاجِدُ لِمَا بُنِيَتْ لَهُ

“Sesungguhnya masjid-masjid dibina bagi tujuan yang khusus (tersendiri).” (Shahih Muslim, no. 569)

Kata Imam an-Nawawi rahimahullah (Wafat: 676H):

معناه لذكر الله تعالى والصلاة والعلم والمذاكرة في الخير ونحوها

“Maksudnya adalah untuk mengingati Allah, melaksanakan solat, menyebarkan ilmu, saling memberi peringatan dalam kebaikan, dan yang seumpamanya.” (Syarah Shahih Muslim, 5/55)

Masjid juga laksana rumah sakit yang mengubati penyakit jiwa dan ruhani, di mana mereka yang sakit dengan pelbagai beban dosa akan mendapatkan terapi penyejuk jiwa.

Bagaimana tidak? Kerana masjid adalah Baitullah, iaitu rumah-rumah Allah di muka bumi ini. Sesiapa yang memasukinya dengan mengikuti adab-adabnya, maka ia akan mendapatkan ketenangan yang tidak dapat kita gambarkan dengan kata-kata. Jiwa-jiwa yang gersang dan bergolak, batin-batin yang terhimpit dengan penyesalan, akan segera mendapat udara segar menyejukkan dari sisi Tuan Rumah yang bernama masjid ini, yakni Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Maka tentu saja, agar mendapat semua hidangan yang Dia sajikan, maka Allah ‘Azza wa Jalla, Pemilik Rumah ini, memiliki aturan-aturan yang wajib ditaati oleh setiap pengunjung dan pesakit yang masuk ke dalamnya. Aturan-aturan itulah yang merupakan adab-adab atau etika yang diajarkan-Nya melalui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada kita.

Dengan memerhatikan aturan-aturan tersebut, semoga kita kembali dari masjid dengan dada yang lapang, jiwa yang tenang, batin yang bercahaya, semangat yang menyala-nyala, dan kerinduan yang memuncak untuk segera kembali, kembali, dan kembali lagi ke rumah-Nya yang tercinta.

Maka, pelajari-lah sunnah dan adab-adab ke masjid. Dan kunjungi-lah rumah-rumah Allah ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan solat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Surah At-Taubah, 9: 18)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah dari rumah-rumah Allah untuk membaca Kitab Allah dan mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan turun ketenangan kepada mereka, mereka diliputi oleh rahmat-Nya dan para malaikat menaungi mereka, serta Allah menyebut-nyebut mereka kepada sesiapa yang di sisi-Nya (dari makhluk-makhluk-Nya).” (Shahih Muslim, no. 2699)

Dan dalam hadis yang lain, beliau bersabda:

أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا

“Tempat yang paling dicintai Allah dalam sesuatu negeri (wilayah) adalah masjid-masjidnya, dan tempat yang paling dibenci Allah dalam sesuatu negeri adalah pasar-pasarnya.” (Shahih Muslim, no. 671)

Maklumat lanjut:
Hubungi Saudara Nawawi, h/p. No.: 012-6887715 atau email: ilmusunnah@gmail.com untuk urusan tempahan, pembelian, atau semakan stok. Layari juga website kami di, www.atsar.ilmusunnah.com

Bayaran Pembelian: 
Bank in/depositkan bayaran (termasuk kos penghantaran) ke account CIMB no. 0114-0018104-52-8 (Nawawi B. Subandi), atau Maybank: 162786012893 (Nur Amalina Bt. Zahari) atau Bank Islam: 12038010109649 (Atsar Enterprise), kemudian sms/email kan nama, alamat penuh anda, serta no. tel untuk urusan penghantaran.