Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, “Sesiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Syurga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah sebuah rumah Allah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenangan (sakinah) turun kepada mereka, rahmat Allah meliputi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat yang berada di sisi-Nya.” (Hadis Riwayat Muslim, 13/212, no. 4867)
__________________________________________________________________________________

| Nawawi | Aqeedah | Fiqh | Anti Syirik | Galeri Buku | Galeri MP3 | Bio-Pure |
__________________________________________________________________________________

Sunday, October 31, 2010

312 - Rintangan Setelah Kematian

Rintangan Setelah Kematian


Title:
Rintangan Setelah Kematian

Author:
Zainal Abidin B. Syamsudin

Publisher:
Pustaka Imam Abu Hanifah

Price:
RM30 (Hard Cover)

Weight:
200g

Description:

Kematian, inilah yang kita selalu lari darinya. Inilah juga yang seringkali kita lupakan. Hanya orang beriman sentiasa mengingatinya. Begitu banyak keutamaan yang dapat diambil oleh seseorang hamba dengan mengingati kematian - di antaranya: membersihkan hati yang telah kusut, tumbuhnya kesadaran untuk kembali ke akhirat, menghidupkan jiwa/rohani yang telah berkarat, membangunkan semangat ibadah yang sedang melemah, menumbuhkan keimanan dan ketaatan yang telah merapuh, menguatkan tekad dalam bertaubat dan membentuk pribadi syukur dan qana'ah (merasa cukup dengan nikmat). Manakala orang yang terlena dengan buaian nikmat dunia, selalunya akan sentiasa tersilau dan terpukau dengan gemerlapan harta dan menjadi hamba syahwat yang melalaikan hati dari mengingati kematian. Dan di ketika kematian diingatkan, hatinya merasa sangat benci dan memberontak ingin lari darinya, bahkan tidak ingin berpisah dengan dunia. Ingin pula terus hidup seribu tahun lagi.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman, yang ertinya, "Dan benar-benar kamu kamu dapati mereka, manusia yang paling tamak kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih haloba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka usahakan." (Surah al-Baqarah, 2: 96). 'Abdullah bin Mutharrif berkata, "Sesungguhnya kematian menjadikan para pecinta nikmat dunia tidak berselera lagi untuk menikmati seluruh kenikmatan, maka carilah kenikmatan yang tidak tersentuh kematian." (Mauidzatul Mukminin, Muhammad Jamaluddin al-Qasimi, m/s. 480)

Daripada Abu Hurairah radliallahu 'anhu, beliau berkata bahawa Rasulullah bersabda, "Banyakanlah kamu mengingati penghancur kelazatan, iaitu kematian." (Hadis Riwayat at-Tirmidzi. Dinilai Sahih oleh al-Albani)

Abu Ali ad-Daqqaq rahimahullah berkata, "Siapa yang banyak mengingati kematian maka akan mendapat tiga kemuliaan:- bersegera untuk bertaubat, hatinya qana'ah (merasa cukup) dan sentiasa bersemangat dalam beribadah." (at-Tadzkirah, Imam al-Qurthubi, m/s. 15)

Daripada Ibnu Umar radhiyallahu anhu bahawasannya beliau berkata, "Kami duduk-duduk bersama Rasulullah, datanglah seorang leIaki dari kaum Anshar, lalu mengucapkan salam kepada Nabi kemudian dia berkata, 'Wahai Rasulullah, orang mukmin manakah yang paling utama?' Beliau bersabda, 'Mereka yang paling baik akhlaknya" Dia berkata, 'Orang mukmin manakah yang paling cerdik?' Beliau bersabda, 'Mereka yang paling banyak mengingati kematian dan orang paling baik persediaannya untuk kehidupan setelahnya, mereka itulah orang-orang cerdik." (Hadis Riwayat ibnu Majah. Dinilai Sahih oleh al-Albani)

Sahal bin Abdullah at-Tustari rahimahullah berkata, "Tidak ada orang yang paling berkeinginan mati melainkan tiga orang:- orang yang bodoh tentang kehidupan setelah kematian, orang yang ingin melarikan diri dari takdir Allah atas dirinya, dan orang yang rindu ingin bertemu dengan Allah." (at-Tazkirah, al-Qurthubi, m/s. 9. Syarhus Sudur, as-Suyuthi, m/s. 16)

Mengingati kematian memiliki keutamaan yang sangat banyak, karena mengingat kematian mengajak seorang hamba terlatih meninggalkan tempat persinggahan penuh penipuan dan bersiap-siap untuk menuju kampung akhirat. Lalai dari mengingati kematian menjadikan manusia terlena dalam lembah syahwat dunia. Maka, melalui buku ini, penulis mengajak kita mengenali dan menyelami skop perbahasan berkaitan dunia sebagai tempat tinggal yang fana, jemputan kematian, misteri alam kubur, hubungan jasad dengan ruh, pedihnya sakaratul maut, mengenal siksa-siksa kubur dan jenis-jenisnya, persoalan datangnya kiamat, kisah di padang mahsyar, hari pembalasan, keindahan syurga dan kengerian neraka, sifat penghuni neraka, tangisan penduduk neraka, makhluk di syurga, syafaat, yang dikeluarkan dari neraka, siapa yang akan bahagia dan siapa pula yang akan sengsara, serta beberapa perbahasan lainnya. Ini sekaligus membantu kita dalam mengingati dan merenung kematian serta bagaimana nasib kita di sana nanti.

Buku ini boleh dikatakan termasuk dalam siri buku yang penuh mendebarkan, menginsafkan, dan mampu mengalirkan air mata keinsafan.

Total Pages:
262 m/s.

More Information/payment:
Saudara Nawawi, h/p. No.: 012-6887715 atau 013-3701152 atau email: dimensi83@hotmail.com untuk urusan harga, pengedar, diskaun, tempahan atau pembelian.

Payment:
Bank in bayaran (termasuk kos penghantaran) ke account CIMB no. 0114-0018104-52-8 atau Maybank: 162786012893 (Nur Amalina Bt. Zahari), & sms/email kan nama & alamat penuh anda untuk penghantaran.