Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, “Sesiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Syurga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah sebuah rumah Allah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenangan (sakinah) turun kepada mereka, rahmat Allah meliputi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat yang berada di sisi-Nya.” (Hadis Riwayat Muslim, 13/212, no. 4867)
__________________________________________________________________________________

| Nawawi | Aqeedah | Fiqh | Anti Syirik | Galeri Buku | Galeri MP3 | Bio-Pure |
__________________________________________________________________________________

Wednesday, December 28, 2011

512 - Terputusnya Wahyu Dari Langit

Terputusnya Wahyu Dari Langit


Title:
Terputusnya Wahyu Dari Langit

Author:
Syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawi
Syaikh Husain B. Audah al-Awayisyah

Publisher:
Pustaka at-Tibyan

Price:
RM15

Weight:
200 kg

Description:

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda:

“Wahai manusia! Siapa saja dari manusia atau kaum mukminin yang tertimpa musibah maka hendaklah dia menghibur diri dengan musibahku dari musibah selainku. Sesungguhnya salah seorang dari umatku tidak akan ditimpa suatu musibah yang lebih berat dari musibahku.” (Shahih Sunan Ibnu Majah no. 1300)

Musibah apa lagi yang lebih besar dari musibah wafatnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam? Musibah apa yang lebih besar bagi manusia berbanding dengan terputusnya wahyu dari langit yang merupakan petanda bermulanya fitnah seperti penggalan-penggalan malam yang gelap, yang terakhir mengikuti yang pertama, yang terakhir lebih buruk dari yang pertama...

Musibah apa yang lebih besar dari musibah yang dengannya kemudian terbuka pintu-pintu fitnah yang membawa kepada keburukan hingga akhir zaman?

menelusuri kisah-kisah akhir kehidupan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam merupakan pelajaran yang sangat berharga. Sungguh beliau tidak kembali kepada Rabb-Nya melainkan telah meninggalkan dua perkara yang malamnya bagaikan siang, dan sesiapa yang berpegang kepada keduanya tidak akan sesat selamanya, iaitu al-Qur’an dan Sunnahnya.

Betapa sering di akhir-akhir hidupnya beliau mewasiatkan untuk berpegang teguh kepada ajaran yang ditinggalkannya. Lalu di mana posisi kita? Dimana kita pada hari ini yang mengaku sangat mencintai Nabi yang mulia Shallallahu 'alaihi wa Sallam, tetapi pada saat yang sama meninggalkan sebahagian ajarannya, mengabaikan sunnahnya, bahkan tidak jarang sebahagian yang lain mencemuhnya?

Apakah bukti cinta itu dengan bentuk perayaan-perayaan atas nama beliau, bait-bait syair, nyanyian yang menjadi pilihan, sementara sunnah beliau yang merupakan jalan menuju keselamatan untuk bertemu dengannya di telaga Haud ditinggalkan?

Sebuah tulisan dengan judul "Terputusnya Wahyu dari Langit" ini memberi fokus kepada kisah detik-detik terakhir kehidupan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dengan penyampaian yang lugas dan menggungah jiwa, penulis mempersembahkan kisah-kisah dan kejadian-kejadian di saat detik-detik menjelang kewafatan Rasulullah.

Buku ini termasuk kategori buku yang istimewa. Istimewa kerana menyampaikan sebuah perbahasan penting yang sarat dengan makna tetapi dengan cara yang ringkas dan mudah difahami.

Pada bahagian pertama buku ini, penulis membahaskan isyarat akan datangnya kematian Rasululullah, kejadian pada hari-hari menjelang wafat beliau, wasiat-wasiat beliau di pelbagai kesempatan sela-sela masa sakitnya, serta reaksi para sahabat di atas khabar kematian beliau.

Pada bahagian kedua, Syaikh Husain al-Awayisyah lebih menekankan bagaimana seharusnya kita (umat pada hari ini) bersikap dan mengambil pelajaran dari musibah besar tersebut.

Agak keliru jika ada yang mengatakan bahawa kematian beliau bukan sebuah musibah besar selama al-Qur’an dan as-Sunnah berada di hadapan kita. “Bukankah Yahudi dan Nasrani membaca Taurat dan Injil, namun mereka tidak mengamalkan dari apa yang dikandungnya?”(Shahih Ibnu Majah no. 3272)

Total Pages:
144 m/s.

More Information/payment:
Saudara Nawawi, h/p. No.: 012-6887715 atau 013-3701152 atau email: dimensi83@hotmail.com untuk urusan tempahan, pembelian, atau semakan stok. Layari -http://galeriniaga.blogspot.com/

Payment:
Bank in/depositkan bayaran (termasuk kos penghantaran) ke account CIMB no. 0114-0018104-52-8, atau Maybank: 162786012893 (Nur Amalina Bt. Zahari) atau Bank Islam: 12038010109649 (Atsar Enterprise) & sms/email kan nama, alamat penuh anda, serta no. tel untuk urusan penghantaran.